SEKILAS INFO
19-04-2025
  • 1 bulan yang lalu / Libur idul fitri 21 Maret – 8 April 2025 , masuk kembali 9 April 2025
  • 9 bulan yang lalu / Daftar ulang PPDB 2024/2025, Senin sd. Jumat (1 Juli- 5 Juli 2024)
  • 9 bulan yang lalu / Libur semester genap dimulai tanggal 29 Juni sampai dengan 14 Juli 2024
22
Feb 2023
0
Spenma Adakan Pemilahan Sampah

Dalam rangka melaksanakan program sekolah adiwiyata dan sekolah sehat, SMPN 5 Tanjungpandan (Spenma) mengadakan pemilahan sampah pada hari Selasa, 21 Februari 2023. Kegiatan ini melibatkan seluruh komponen warga sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, staf Tu, siswa, dan pengelola kantin. Acara ini sebenarnya untuk membiasakan siswa dalam berprilaku hidup sehat dan teratur guna belajar di kelas lebih kondusif. Dengan prilaku sehat maka pembelajaran akan berjalan sesuai dengan harapan.

Menurut Surakarta.go.id jenis sampah dibedakan menjadi 3 yaitu.

1. Sampah organik,

Adapun jika dijabarkan, pengertian dari sampah organik adalah sampah yang dikategorikan bisa membusuk atau terurai dengan sendirinya. Sampah jenis ini terdiri dari bahan basah yang tidak tahan lama dan cepat membusuk. Biasanya, sampah organik berasal dari sisa makanan, daun kering, sayuran, kotoran hewan, dan masih banyak lainnya. Sampah organik dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan dan dapat bermanfaat untuk bahan pembuatan pupuk tanaman, seperti pupuk kompos dan pupuk kandang. Umumnya, jenis sampah organik ditandai dengan tempat sampah yang berwarna hijau.

2. Sampah anorganik,

Sementara, sampah anorganik diartikan sebagai bahan tidak terpakai yang sukar membusuk. Misalnya, botol kaca, plastik kemasan, kaleng bekas, besi berkarat, dan lain sebagainya. Apabila tertimbun di tanah dalam waktu yang lama, berpotensi menyebabkan kerusakan unsur-unsur tanah tersebut. Sehingga, hewan atau tumbuhan yang notabene bertempat tinggal di dalam tanah, lama-kelamaan akan hilang. Hal ini memicu terjadinya lapisan tanah yang gersang, bahkan tidak subur.

3. Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Selain itu, klasifikasi sampah yang lain, yakni sampah dari Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Jenis sampah B3 diantaranya cairan pembersih kaca/jendela, pembersih lantai, pengkilap kayu, pengharum ruangan, pemutih pakaian, deterjen pakaian, pembasmi serangga, batu baterai, dan lain-lain. B3 merupakan sampah yang mengandung zat beracun, oleh karena itu sampah jenis ini sangat berbahaya dan secara langsung maupun tidak dapat merusak kesehatan dan lingkungan.

Setelah kita mengetahui jenis sampah, barulah kita bisa memilah sampah-sampah tersebut, agar selanjutnya bisa diproses kembali menjadi barang yang bernilai serta tidak membahayakan kelangsungan makhluk hidup.

Pengelolaan sampah bisa dilakukan dengan penerapan prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle) yaitu.

1. Reuse adalah mengelola sampah dengan menggunakan kembali sampah secara langsung, dengan fungsi yang masih sama maupun berbeda.

2. Reduce adalah pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah.

3. Recycle adalah daur ulang atau pemanfaatan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengolahan.

Diharapkan warga sekolah bisa ikut berpartisipasi dalam memilah sampah, utamanya dari sampah rumah tangga. Dengan pengelolaan sampah dari unit terkecil, bisa berdampak besar terhadap pengelolaan sampah skala besar. Sebab, kebersihan lingkungan mengambil peran penting dalam mempengaruhi kesehatan. Apabila, lingkungan sekolah yang bersih maka akan tercipta siswa yang sehat dan dan menghasilkan pendidikan yang berkualitas.

(sumber : https://surakarta.go.id/ ?p=24210#:~:text=Penting%20bagi%20kita%20untuk%20mengetahui,Berbahaya%20dan%20Beracun%20(B3).

Dengan mengadakan pemilahan dan pengelolaan sampah yang baik maka lingkungan sekolah akan sehat dan terhindar dari segala bibit penyakit. Jika sekolah sehat dan bersih maka siswa akan merasa betah belajar di sekolah untuk mengikuti pembelajaran, baik mengikuti kegiatan pembelajaran intrakurikuler atau kegiatan ekstrakurikuler. Dengan begitu siswa bisa meraih prestasinya baik di bidang akademik maupun non akademik dengan ditunjang oleh disiplin berlatih dan disiplin belajar.

Dengan pengelolaan sampah yang baik mulai dari pemilahan sampah sampai dengan pengelolaan sampah yang baik maka akan menciptakan kebiasaan yang baik bagi siswa dan bukan tidak mungkin akan menghasilkan pendapatan bagi sekolah yang bersangkutan. Jika ini dijadikan pembiasaan bagi sekolah maka akan tercipta pribadi-pribadi yang peduli kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah. Dengan demikian program yang dijalankan oleh sekolah adiwiyata dan sekolah sehat akan saling bersinergi satu sama lain.

Sedangkan kebersihan sekolah bisa dilakukan dengan mengadakan piket umum dan piket kelas yang setiap hari ada jadwalnya. Masing-masing siswa harus bisa melaksanakan tugas tersebut dengan baik. Dengan piket kelas, piket umum, jumat bersih, dan kerja bakti di sekolah akan menciptakan sekolah yang bersih lingkungannya. Dengan demikian sekolah sehat yang diharapkan akan tercapai dengan baik.

Semoga semua warga sekolah saling bersinergi untuk menciptakan sekolah yang bersih dan sehat. Dengan demikian makan tujuan pendidikan untuk menghasilkan siswa yang pendidikannya berkualitas bisa sesuai harapan dan impian. Bersih dan sehatlah sekolah SMPN 5 Tanjungpandan karena dengan begitu siswa yang beriman, cerdas, berkualitas, dan berkarakter akan terwujud dengan baik. Hijau dan sehatlah Spenmaku, kemarin, hari ini, dan selamanya.

Salam sehat dan bersih selalu

Data Sekolah

SMP Negeri 5 Tanjungpandan

NPSN : 10900434

Jl. Sudirman Tanjungpandan
KEC. Tanjungpandan
KAB. Belitung
PROV. Kep. Bangka Belitung
KODE POS 33413

Agenda

Pengunjung

  • 2
  • 43
  • 25
  • 4.707
  • 85.316
  • 47.556

Peta Lokasi Sekolah